Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Anak Cahaya

Gambar
Langit sore jatuh perlahan ke dalam malam. Cahaya jingga yang tersisa di cakrawala terseret pergi oleh angin yang dingin, seperti sehelai kain tipis yang terlipat ke balik pegunungan. Aku duduk di teras, menatap sisa-sisa cahaya yang merembes di antara dedaunan, sementara di sampingku, anak itu duduk dengan kaki menggantung di udara. Ia menggoyangkan kakinya pelan, seperti daun yang melayang sebelum menyentuh tanah. “Ayah,” suaranya seperti gemericik air yang jatuh di celah batu. “Aku ini anak siapa?” Aku menoleh, tapi kata-kata tercekat di tenggorokanku. Langit di atas semakin biru, seakan pertanyaan itu telah merobek sisa cahaya dan menumpahkannya ke dalam laut gelap. Aku tidak menjawab. Anak itu menatapku, matanya seperti bulan yang menggantung di langit hening—tidak menuntut, tidak menekan, hanya menunggu. Tapi di balik ketenangan itu, aku bisa merasakan pusaran angin yang perlahan tumbuh, menyapu lembah, menggetarkan dahan-dahan pohon, menyingkap sesuatu yang telah lam...